Merintis Bisnis Event Organizer

Merintis Bisnis Event Organizer

Berkecimpung di dunia Event Organizer (selanjutnya kita sebut EO) memang merupakan kenikmatan tersendiri. Meskipun seringkali kita merasa sangat kelelahan, namun di balik itu tersimpan rasa bangga dan gembira. Rasa bangga ketika event yang kita selenggarakan sukses dan sesuai harapan serta gembira karena dapat bekerja sama dengan tim yang menyenangkan

Tapi ada beberapa hal utama yang perlu kita perhitungkan sebelum kita memutuskan terjun di dunia bisnis EO, antara lain :

1. Bekal pengalaman menyelenggarakan event.

2. Ide kreatif dan inovatif.

3. Relasi bisnis (klien/sponsor) yang cukup kuat.

4. Modal usaha yang cukup.

5. Tim yang solid dan loyal.

Walaupun terlihat sangat sederhana namun sebenarnya lima poin diatas merupakan hal-hal yang cukup berat. Kebanyakan orang mengatakan bahwa bisnis di dunia EO itu mudah, tapi bagi kami tidak. Banyak sekali rintangan yang harus kita hadapi dan tentunya ini tidak ringan. Tapi sebenarnya kuncinya terletak di ketekunan dan kerja keras, itulah modal paling utama yang harus kita miliki.

Kami akan menguraikan lima poin di atas agar kita bisa benar-benar memahami poin-poin penting dalam merintis bisnis EO sehingga dapat terhindar dari halangan atau jebakan yang sangat mungkin terjadi.

  1. Bekal pengalaman menyelenggarakan event
  2. Disadari atau tidak, sebenarnya bekal yang kita miliki sebagai pengelola event sudah kita mulai sejak kita sekolah. Kepanitiaan yang kita ikuti pada waktu itu bisa dijadikan bekal pengalaman yang cukup. Paling tidak, kita sudah mengetahui prosedur mengelola suatu kegiatan dari penyusunan proposal sampai eksekusi di lapangan.

  3. Ide kreatif dan inovatif
  4. Ingat, bisnis EO adalah bisnis komunikasi dan bisnis hiburan, kepuasan dan ketertarikan menjadi sangat penting untuk diperhatikan. Ketika tidak ada ide cemerlang dan kreatifitas, siap-siap gigit jari. Namun, kreatifitas memang tidak harus selalu orisinil, mengembangkan sebuah ide yang sudah adapun bukan menjadi masalah. Justru itulah yang disebut inovasi.

  5. Relasi bisnis (klien/sponsor) yang cukup kuat
  6. Dukungan relasi bisnis, baik itu klien ataupun sponsor, merupakan kunci dari sukses tidaknya acara yang kita selenggarakan. Sebelum memutuskan terjun ke dunia bisnis EO, kita harus melihat kembali apakah kita memiliki jaringan bisnis yang kuat atau tidak? Karena merekalah yang nantinya akan membeli atau membiayai ide-ide kreatif kita. Apabila kita tidak memiliki jaringan bisnis, sebenarnya bukan menjadi masalah besar. Tentunya dengan membangun kepercayaan terhadap EO kita, jaringan bisnis itu akan terbentuk dengan sendirinya. Tapi perlu diingat bahwa EO kita tidak akan berkembang secepat apabila kita telah memiliki jaringan bisnis sebelumnya.

  7. Modal usaha yang cukup
  8. Kebutuhan akan modal adalha hal yang mutlak. Untuk bisnis EO, kita perlu menyiapkan modal finansial terutama untuk memenuhi keperluan-keperluan EO seperti, Mengurus legalitas usaha (CV atau PT), menyewa kantor, pengadaan alat kantor, biaya telekomunikasi, biaya persiapan event, dan lain-lain. Untuk memenuhi beberapa hal tersebut tentunya tidak cukup dengan selembar dua lembar uang rupiah. Cukup besar memang, kalau kita tidak mempunyai cukup banyak modal finansial, kita bisa mencari investor.

  9. Tim yang solid dan loyal
  10. EO adalah tim, dan menemukan tim yang solid itu tidak mudah. Mengambil tim baru untuk EO yang baru dibentuk sama sekali tidak saya sarankan. Sebaiknya dalam mendirikan sebuah EO, kita mengajak beberapa rekan kita yang sudah lama bekerja sama dengan kita dan terbukti soliditas dan loyalitasnya. Banyak sekali hal-hal yang menjadi rawan konflik selama persiapan event. Jauh lebih mudah untuk bisa saling memahami masalah di antara tim apabila bekerja bersama rekan sendiri dari pada dengan orang yang baru kita kenal supaya masalah-masalah yang terjadi tidak merambat menjadi masalah besar yang berdampak buruk terhadap keberlangsungan perusahaan.

Dan ingat juga kiat-kiat menjadi Entrepreneur yang menurut Surasono Soebari, penulis buku Pensiunpreneur, istilah-istilah ini disingkat dengan 6B :

  1. Beno ( Berani Nombok )
  2. Bego ( Berani Mengempiskan Ego )
  3. Beli ( Berani Tidak Libur )
  4. Becak ( Berani Capek )
  5. Bemo (Berani Diomongin Orang )
  6. Beres ( Berani Stress )

Semua kembali lagi kepada anda, apakah anda sudah benar-benar siap terjun ke “lembah berduri” di dunia bisnis EO?

Selamat merintis bisnis event organizer.

sumber : dari berbagai sumber

3 respons untuk ‘Merintis Bisnis Event Organizer

    1. ga banyak kok mas..relative..
      paling2 menyiapkan modal finansial terutama untuk memenuhi keperluan-keperluan EO seperti, Mengurus legalitas usaha (CV atau PT), menyewa kantor, pengadaan alat kantor, biaya telekomunikasi, biaya persiapan event, dan lain-lain..

      sebenarnya modalnya bukan “berapa” mas, tp “apa”..

  1. biasanya perjanjian2 apa saja ya antara EO dg konsumen saat akan bkejasama?? misalnya sistem pembayaran brp persen dlu, dll?
    trus bagi EO yg msh baru dan belum mempunyai jaringan relasi yg luas bagaimana sebaiknya cara memulainya?terimakasih

Tinggalkan Balasan ke aik Batalkan balasan